• Washington DC
Ikuti kami:

Mengungkap Infiltrasi China ke Asia Tengah (Laporan Ilmiah Pusat Studi Uyghur)

Laporan terbaru dari Center for Uyghur Studies (CUS), “Mengurai Infiltrasi Cina ke Asia Tengah”, menganalisis infiltrasi strategis Cina ke Asia Tengah, sebuah wilayah yang semakin penting secara global. Laporan ini dimulai dengan memeriksa peran penting Organisasi Kerjasama Shanghai dan Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang ambisius, yang berfungsi sebagai landasan keterlibatan China di kawasan ini. KTT China-Asia Tengah dan pemanfaatan Turkistan Timur sebagai koridor juga diteliti untuk mengetahui implikasi geopolitiknya. Analisis ini meluas ke kehadiran Cina yang sedang berkembang di negara-negara Asia Tengah melalui proyek-proyek infrastruktur berskala besar, perdagangan bilateral yang ditingkatkan, dan langkah-langkah keamanan kolaboratif. Aspek penting dari penelitian ini adalah investigasi strategi soft power China dalam membentuk dinamika regional.

Selain itu, laporan ini juga menyelidiki berbagai konsekuensi dari hubungan bilateral yang semakin dalam ini, bagaimana keterlibatan ekonomi, terutama dalam infrastruktur dan perdagangan, telah membawa beberapa negara Asia Tengah ke dalam perangkap utang yang potensial, sehingga menumbuhkan ketergantungan yang berbahaya pada China. Laporan ini juga menyinggung posisi republik-republik Asia Tengah dalam genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan China terhadap Uighur dan Muslim Turki lainnya di Turkistan Timur, karena pengaruh politik dan ekonomi RRT terhadap mereka.

Terakhir, laporan ini menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang mengkhawatirkan terkait dengan hubungan ini, menimbulkan pertanyaan kritis tentang implikasi etis dari kemitraan semacam itu dan korupsi yang diekspor oleh PKT melalui BRI. Selain itu, dukungan dan penguatan rezim otoriter China di kawasan ini juga ditelaah secara kritis, dengan menyelidiki dampaknya terhadap tata kelola pemerintahan regional dan stabilitas politik.

Penelitian komprehensif ini menawarkan pemahaman yang bernuansa tentang perluasan pengaruh China di Asia Tengah. Penelitian ini berusaha untuk mengurai jaringan hubungan ekonomi, diplomatik, dan keamanan yang kompleks, serta implikasinya yang mendalam terhadap masa depan kawasan ini dan posisinya dalam geopolitik global. Penelitian ini dilakukan dan laporannya ditulis oleh tim CUS yang terdiri dari Direktur Eksekutif Abdulhakim Idris, Senior Program Officer Memet Tohti Atawaulla, serta peneliti Elkan Noyan dan Dareen Khaled.

“PKT telah menggunakan pengaruhnya di Asia Tengah dan secara diam-diam menyusup ke dalam tujuan sosial, pendidikan, ekonomi, dan politik negara-negara Asia Tengah. Melalui BRI, PKT mengekspor sistem totaliternya serta korupsi ke Asia Tengah dan wilayah serta negara lain, dan menciptakan hambatan bagi kemajuan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berbicara. Salah satu konsekuensi langsung dari infiltrasi China ke Asia Tengah adalah penindasan transnasional terhadap orang-orang Uighur dan orang-orang Turki lainnya yang melarikan diri dari penganiayaan PKT ke republik-republik tetangga di Asia Tengah. Selama beberapa dekade, pemerintah Asia Tengah telah bekerja sama dengan komunis China untuk mendeportasi mereka yang melarikan diri dari penganiayaan PKT kembali ke China. Selain itu, orang Uighur, yang merupakan warga negara dari negara-negara Asia Tengah terkena dampak yang tidak proporsional sebagai akibat dari pengaruh China, menghadapi kerugian yang signifikan dalam bisnis, pendidikan, dan pekerjaan.” Direktur Eksekutif dan salah satu penulis laporan tersebut, Abdulhakim Idris, mengatakan.

“Laporan kami meneliti taktik PKT dalam upayanya untuk memberikan pengaruh politik di Asia Tengah dan mendapatkan dominasi dalam perdagangan, diplomasi, dan area strategis lainnya. Kami juga mencoba mengungkap jebakan utang China di Asia Tengah, yang telah menjebak beberapa negara di seluruh dunia melalui proyek neo-kolonial China, BRI, yang melibatkan tentara PLA yang bekerja sebagai penjaga keamanan. Kami berharap laporan ini akan menarik perhatian pada ambisi kolonial PKC di Asia Tengah dan menjelaskan konsekuensi dari pengabaian terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan yang dilakukan oleh PKC terhadap etnis Uighur.” Idris menambahkan.

Siaran Pers CUS

Untuk Rilis Segera

22 Februari 2024

Contact@uyghurstudy.org

Uyghurstudy.org

Laporan tersebut dapat dibaca dan diunduh di bawah ini:

Post navigation

Pusat Hak Cipta untuk Studi Uyghur - Semua hak

This website uses cookies. By continuing to use this site, you accept our use of cookies.