Dari tanggal 9 Oktober hingga 16 Oktober 2022, Direktur Eksekutif Abdulhakim Idris dan Direktur Eksekutif Kampanye untuk Uighur Rushan Abbas melakukan perjalanan advokasi ke Indonesia untuk meningkatkan kesadaran mengenai Genosida Uyghur di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar. Mereka mengunjungi ibu kota negara, Jakarta, Medan dan Bandung serta bertemu dengan beberapa LSM Islam terbesar termasuk Muhammadiyah, Majlis Ulama, Nahdatul Ulama, PERSIS, dan Al Washliyah.
Direktur Eksekutif Idris memberikan penjelasan kepada para cendekiawan Islam Indonesia mengenai Genosida Uyghur dan perang Tiongkok terhadap Islam, dan memberikan brosur “ Turkistan Timur dan Uyghur ” yang baru-baru ini diterbitkan oleh pusat tersebut kepada para cendekiawan dan pemimpin Muslim.
Dalam kunjungannya, Idris dan Abbas mengunjungi universitas-universitas serta bertemu dengan akademisi dan mahasiswa untuk berdiskusi mengangkat isu Uyghur di kalangan masyarakat Indonesia. OIC Youth Indonesia, Dewan Pemuda Nasional Indonesia, dan Korps Alumni Ikatan Mahasiswa Muslim (KAHMI) menyelenggarakan acara bertajuk “Kisah Tak Terungkap Uighur”, di mana Idris dan Abbas berbagi penderitaan keluarga mereka dan penderitaan warga Uighur dan Muslim Turki lainnya di Turkistan Timur.
Idris dan Abbas juga menyatakan penyesalan mereka atas dukungan Indonesia terhadap Tiongkok dalam pemungutan suara Dewan Hak Asasi Manusia PBB baru-baru ini mengenai Uighur. Mereka meminta pemerintah Indonesia untuk mengubah pilihan mereka dan tidak terlibat dalam genosida Muslim Uyghur yang dilakukan Tiongkok.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Direktur Eksekutif Abdulhakim Idris mengatakan, “Kami telah menjalin hubungan baik dengan beberapa LSM di Indonesia selama kunjungan kami. Orang Indonesia adalah orang yang baik dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam di seluruh dunia. Indonesia adalah negara Muslim terbesar berdasarkan jumlah penduduk di dunia dan memainkan peran penting di Dunia Islam dan OKI. Kami berharap dapat melakukan lebih banyak kegiatan di Indonesia dan mengungkap perang Tiongkok terhadap Islam dan kejahatan di Turkistan Timur”.
Dokumentasi:
Copyright Center for Uyghur Studies - All Rights Reserved